CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

biodata ana

Profil Pemain

Thumb_cristiano_ronaldo

Cristiano Ronaldo

Posisi: Gelandang
Tinggi Badan: 1.84m
Berat Badan: 75.0kg
Asal: Portugal
Nomor Punggung: 7

Phenomenal. Sebuah kata yang layak disandangkan kepada Cristiano Ronaldo baik dikehidupan nyata ataupun ketika merumput di lapangan hijau. Gaya hidup yang glamor menjadi ciri khas Ronaldo. Meski begitu, kemampuannya di lapangan hijau tak terbantahkan lagi.

Pemain dengan drible yang menawan dan kecepatan yang luar biasa ini datang ke Old Trafford dari Sporting Lisbon pada bursa transfer musim panas 2003. Nilai transfer yang cukup fenomenal untuk pemain yang berusia 18 tahun sebesar £12,24 juta.

Mendapat polesan dari manajer top dunia Sir Alex Ferguson kini Ronaldo menjadi salah satu peman terbaik dunia. Kematangan dalam bermain dan skill individu yang kian menawan serta naluri mencetak gol yang kuat menjadikannya pemain yang paling disegani di Premier League.

Bukan hanya di liga domestik tapi dalam skuad timnas namanya kian dikenal banyak orang. Ronaldo juga ikut andil mengantarkan Portugal masuk semifinalis Piala Dunia 2006 di Jerman.

Ronaldo merayakan gol ke gawang Fulham bersama Rooney yang merupakan pembuktian telah menjalin hubungan baik kembali setelah insiden di Jerman pada perempat final Piala Dunia 2006.

Dia merupakan penerus pemain legendaris Manchester United setelah Eric Cantona pada era 1995 dan David Beckham era 1997.Pemilik nomor punggung 7 ini mendapat perpanjangan kontrak dari Setan Merah hingga tahun 2012.

Sukses MU meraih double winner di tahun 2008 (Premier League dan Liga Champions) tak lepas dari jasanya. Bertindak sebagai gelandang, musim 2007/08, dia sukses menceploskan si kulit bundar sebanyak 42 kali di semua ajang. Sebuat torehan yang sangat fantastik.

Hanya saja, dia kurang bersinar ketika membela timnas Portugal di kancah Euro 2008. Kemampuannya yang kian mengkilap membuat Real Madrid hingga kini terus memburunya.

Rabu, 18 Maret 2009

salah

sambung

sains3

TAMU DARI LUAR ANGKASA.

Bumi sejak zaman dahulu sering didatangi tamu dari luar angkasa. Baik yang hanya melintas, atau mendarat di permukaan Bumi. Bahkan tamu-tamu itulah yang diduga memicu munculnya kehidupan serta menciptakan ekosistem yang mampu menopang kehidupan hingga kini. Yang kita bicarakan disini bukan makhluk luar angkasa yang turun dari piring terbang atau UFO, melainkan benda langit yang bernama asteroid, meteorit arau komet. Benda-benda langit itulah yang diyakini menciptakan ekosistem di Bumi.

Ribuan meteorit menghujani bumi setiap tahunnya. Hanya saja karena ukurannya amat kecil, meteorit ini sudah hancur terbakar ketika memasuki atmosfir. Sebagian diantaranya mungkin masih tersisa dan jatuh ke Bumi berupa bola berapi. Berita terakhir yang membuat masyarakat panik adalah laporan dari perhimpunan astronomi internasional- IAU, yang mengatakan ada kemungkinan pada tahun 2028, sebuah asteroid besar akan menabrak Bumi.

Laporan IAU tsb, segera menimbulkan kepanikan penduduk di berbagai negara. Sehari kemudian para pakar dari laboratorium propulsi jet -JPL di California membantah laporan tsb. Berdasarkan analisis foto astronomi diperoleh data, bahwa asteroid besar yang diberinama XF 11 itu hanya akan melintasi Bumi pada jarak sekitar 960.000 kilometer. Sebagai perbandingan, jarak antara Bumi dengan Bulan adalah sekitar 380.000 kilometer. Tetapi para ahli astronomi menyebutkan, ancaman terkena jatuhan benda langit semacam itu amat sulit diramalkan. 1. Diakui, selama ini pengamatan dan data mengenai ancaman jatuhnya asteroid, meteorit dan komet ke Bumi, amatlah terbatas. Pada tahun 1995 AS memprakarsai program pengamatan asteroid dekat Bumi-NEAT. Sampai saat ini, program tsb sudah berhasil melacak dan mendata lebih dari 6.000 asteroid baru, 15 diantarnya digolongkan amat dekat dengan Bumi dan 4 diantaranya dikategorikan amat berbahaya.

Apa bahayanya jika sebuah asteroid atau meteorit jatuh ke Bumi ?. Film Deep Impact mungkin mampu menggambarkan betapa dahsyatnya bencana yang ditimbulkan. Atau kejadian nyata pada tanggal 30 Juni tahun 1908, ketika sebuah meteorit berdiameter hanya 60 meter, meledak di ketinggian 15 kilometer di atas hutan di kawasan Tunguska Siberia. Dalam radius 60 kilometer rumah-rumah seolah diguncang gempa hebat. Dan pada radius sekitar 20 kilometer dari pusat ledakan, hutan terbakar dan porak peranda. Atau terciptanya kawah meteorit berdiameter satu kilometer di Arizona AS, yang merupakan dampak dari jatuhnya sebuah meteorit besi berdiameter 100 meter pada 20.000 tahun lalu.

Sejauh ini para ahli juga memperkirakan, musnahnya dinosaurus 65 juta tahun lalu, adalah akibat jatuhnya sebuah asteroid berdiameter 10 kilometer ke semenanjung Yucatan di Mexiko. Dahulu dampaknya tidak mengancam manusia. Karena ketika dinosaurus musnah, manusia samasekali belum ada di Bumi. Sementara 20.000 tahun lalu Arizona adalah kawasan kosong yang tidak dihuni manusia.

Bila perhitungan para ahli meleset, dan asteroid XF 11 yang berdiameter 1,6 kilometer benar-benar jatuh ke Bumi maka bencana besar dalam sekejap akan memusnahkan ratusan juta manusia. Energi ledakan yang dilepaskannya diperhitungkan setara dengan 20 juta kali energi bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima. Impak tabrakan akan menyebabkan letusan gunung api, memicu tsunami serta membuat Bumi gelap gulita. Dalam waktu sekejap, umat manusia akan merasa kembali ke zaman batu.

Masalahnya kini adalah, bagaimana meramalkan akan jatuhnya benda langit itu ke Bumi. Mengapa tiba-tiba benda langit itu menyimpang dari jalurnya. Serta bagaimana mencegah agar bencana besar tidak menimpa umat manusia. Untuk itu berbagai program angkasa luar, kini juga dikaitkan dengan pengamatan benda langit dekat Bumi. Berbagai data mengenai perubahan perilakunya juga dicatat secara teliti. Jutaan foto dibuat untuk analisis data.

Asteroid dekat Bumi, biasanya merupakan asteroid yang terpental dan melenceng dari jalur alamiahnya. Di tata surya, sabuk asteroid terletak antara planet Mars dan Yupiter. Akan tetapi bila ada gaya lain dari alam semesta, misalnya ada komet yang melintas atau terjadi tabrakan asteroid, maka beberapa buah asteroid itu lepas dari jalurnya dan boleh jadi memasuki gaya tarik Bumi. Bila obyeknya cukup besar, benda langit ini dapat bertahan, dan kemungkinan jatuh ke Bumi. Bila obyeknya kecil, biasanya habis terbakar di luar angkasa.

Relatif kecilnya asteroid atau meteorit yang memasuki gaya tarik Bumi, menyebabkan seringkali luput dari pengamatan para ahli. Diameter sekitar satu kilometer bagi benda langit adalah relatif kecil bila dibanding dengan satelit atau planet serta bintang yang ukurannya amat besar. Diakui, para ahli astronomi seringkali hanya berhasil melihat jejaknya, bahwa sebuah meteor atau asteroid baru saja melintasi Bumi. Dengan demikian, bila benda langit ini jatuh ke Bumi, para ahli tidak berdaya mencegahnya, karena memang tidak mampu melacaknya.